Pages

Sunday, September 07, 2014

PERAN DAN FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA DALAM EKONOMI

Pengertian Peran dan Fungsi Sumber Daya Manusia Dalam Ekonomi
Suatu peran dapat didefinisikan sebagai tingkah laku khas yang mencirikan tiap-tiap orang didalam sebuah kelompok kerja atau konteks sosial yang besar pengaruhnya pada suatu peristiwa. Sementara itu fungsi adalah kegunaan suatu hal dalam pekerjaan yang dilakukan (jabatan) yang dilaksanakan. Dengan demikian peran dan fungsi sangatlah berkaitan, sehingga setiap adanya fungsi maka akan diikuti oleh peranan yang mempengaruhi fungsi tersebut.
Sumber daya manusia atau human resources mengandung dua pengertian. Pertama, sumber daya manusia (SDM) mengandung pengertian usaha kerja atau jasa yang dapat diberikan dalam proses produksi. Dalam hal ini SDM mencerminkan kualitas usaha  yang diberikan oleh seseorang dalam waktu tertentu untuk menghasilkan barang dan jasa. Pengertian kedua dari SDM menyangkut manusia yang mampu bekerja untuk memberikan jasa atau usaha kerja tersebut. Secara fisik, kemampuan bekerja diukur dengan usia. Dengan kata lain, orang dalam usia kerja dianggap mampu bekerja. Kelompok penduduk dalam usia kerja tersebut dinamakan tenagakerja atau manpower. (Payaman J. simanjuntak, 1985:1)
Berbicara masalah sumber daya manusia, sebenarnya dapat dilihat dari dua aspek yakni kuantitas dan kualitas. Kuantitas menyangkut jumlah sumber daya manusia (penduduk) yang kurang penting kontribusinya dalam pembangunan, dibandingkan dengan aspek kualitas. Bahkan kuantitas sumber daya manusia tanpa disertai dengan kualitas yang baik akan menjadi beban pembangunan suatu bangsa. Sedangkan kualitas menyangkut mutu sumber daya manusia tersebut, yang menyangkut kemampuan, baik kemampuan fisik maupun kemampuan nonfisik (kecerdasan dan mental).
Dari uraian singkat tersebut dapat dikemukakan bahwa peran dan fungsi sumber daya manusia dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu secara mikro dan makro. Secara mikro sumber daya manusia berperan dalam hal faktor produksi (ketenagakerjaan). Sedangkan secara makro peran sumber daya manusia dalam hal pembangunan dan kependudukan.

2.2     Peran dan Fungsi Sumber Daya Manusia dalam Ekonomi
          2.2.1    Sumber Daya Manusia sebagai Tenaga Kerja
Tenaga kerja (manpower) adalah penduduk dalam usia kerja (berusia 15-64 tahun) yang memiliki kemampuan untuk mengeluarkan usaha tiap satuan waktu guna menghasilkan barang atau jasa, baik untuk dirinya sendiri ataupun untuk oranglain. Tenaga kerja atau manpower terdiri dari angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Angkatan kerja atau  Labor force terdiri dari golongan yang berkerja dan golongan yang menganggur dan mencari pekerjaan. Kelompok bukan angkatan kerja terdiri dari golongan yang bersekolah, golongan yang mengurus rumah tangga dan golongan lain-lain atau penerima pendapatan. Ketiga golongan dalam angkatan kerja sewaktu-waktu dapat menawarkan jasanya untuk bekerja. Oleh sebab itu, kelompok ini sering juga dinamakan sebagai potensial labor force.
Secara umum penyediaan tenaga kerja dipengaruhi oleh salah satu faktor yaitu produktivitas. Untuk definisi kerja Produktivitas adalah perbandingan antara hasil yang dicapai (keluaran) dengan keseluruhan sumber daya (masukan) yang digunakan persatuan waktu. Dalam produktivitas banyak orang yang bekerja keras akan tetapi banyak juga orang yang bekerja dengan hanya sedikit usaha. Hasil yang diperoleh dari dua cara kerja tersebut tentu akan berbeda. Produktivitas kerja seseorang juga dipengaruhi oleh motivasi dari tiap-tiap individu, tingkat pendidikan dan latihan yang sudah diterima serta kemampuan manajemen. Orang yang berpendidikan dan latihan yang lebih tinggi pada dasarnya mempunyai produktivitas kerja yang lebih tinggi juga.
Peningkatan produktivitas dapat terwujud dalam empat bentuk:
1.    Jumlah produksi yang sama dapat diperoleh dengan menggunakan sumber daya yang lebih sedikit.
2.    Jumlah produksi yang lebih besar dapat dicapai dengan  menggunakan sumber daya yang kurang.
3.    Jumlah produksi yang lebih besar dapat dicapai dengan menggunakan sumber daya yang sama.
4.    Jumlah produksi yang jauh lebih besar  diperoleh dengan pertambahan sumber daya yang relative lebih kecil.
Dalam hal ini peningkatan produktivitas manusia merupakan sasaran strategis karena, peningkatan produktivitas factor-faktor lain sangat tergantung pada kemampuan tenaga manusia yang memanfaatkannya. Dengan pendekatan sistem, faktor yang mempengaruhi produktivitas karyawan dapat digolongkan pada tiga kelompok, yaitu:
a.       Yang menyangkut kualitas dan kemampuan fisik karyawan
b.      Sarana pendukung
c.       Supra sarana
Tabel 2.2.1
BENTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS  
Uraian
Input
Output
IP
Keterangan
Mula-Mula
100
120
(1,2)
-
Bentuk 1
80
120
(1,5)
Input lebih sedikit,output sama
Bentuk 2
90
135
(1,5)
Input lebih sedikit, output lebih banyak
Bentuk 3
100
150
(1,5)
Input sama, output lebih banyak
Bentuk 4
120
180
(1,5)
Input lebih banyak, output jauh lebih banyak
Sumber : Payaman J. Simanjuntak, 1985 : 31

2.2.2    Sumber Daya Manusia sebagai Tenaga Ahli  
Sumber daya manusia bersama-sama dengan teknologi dianggap sebagai keunggulan kompetitif untuk menjadikan sumber daya manusia sebagai tenaga ahli dalam mengejar ketertinggalan dari pembangunan ekonomi. Meskipun kemajuan teknologi mempunyai peranan yang besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi dalam pembuatan kebijakan pengembangan teknologi mesti mempertimbangkan antara lain sumber daya yang dimiliki, masalah-masalah yang dihadapi, dan tujuan pembangunan perekonomian itu sendiri. (Mulyadi S, 2003 : 205).
Pendidikan dan pelatihan juga merupakan upaya untuk mengembangkan sumber daya manusia terutama untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan kepribadian serta keterampilan khusus seseorang atau kelompok orang. Pendidikan dan pelatihan dapat dipandang sebagai salah satu bentuk investasi.
Dengan adanya pendidikan, pelatihan, dan teknologi secara tidak langsung akan menambah pengetahuan, akan tetapi juga meningkatkan keterampilan bekerja, dan meningkatkan produktivitas kerja. Hubungan pendidikan dengan produktivitas kerja dapat tercermin dalam tingkat penghasilan, pendidikan yang lebih tinggi dan teknologi yang maju mengakibatkan tingkat produktivitas yang lebih tinggi. Dan oleh sebab itu, memungkinkan tingkat penghasilan atau income yang lebih tinggi pula.


2.2.3    Sumber Daya Manusia sebagai Pimpinan Perusahaan
Tuhan menempatkan pada penciptaan yang lebih tinggi dari ciptaan-ciptaan lain-Nya, yaitu menempatkan manusia sebagai khalifah atau pemimpin dimuka bumi.
Kepemimpinan adalah suatu proses dimana orang-orang tertentu mempengaruhi tindakan, sikap dan nilai-nilai orang lain dengan sukarela, antusias, dan dedikasi yang tinggi. Untuk menjadi Seorang pimpinan perusahaan yang baik adalah seorang yang memiliki keahlian interpersonal yang luar biasa yang akan digunakan untuk memperbaiki hubungan yang retak dengan para karyawan didalam suatu organisasi. Pendekatan pimpinan ini, memerlukan kesesuaian antara keahlian dan kualitas individu itu, dengan kebutuhan-kebutuhan situasional organisasi.

2.2.4    Sumber Daya Manusia sebagai Tenaga Usahawan.
Tenaga usahawan adalah setiapa orang yang mampu melakukan pekerjaan baik didalam maupun diluar hubungan kerja secara mandiri guna menghasilkan jasa atau barang untuk memenuhi kebutuhann masyarakat. Sebagai tenaga usahawan maka sumber daya manusia harus melibatkan dirinya dalam proses produksi.
Suatu Negara yang memiliki sumber daya manusia yang tinggi dalam kemampuan corporate organitation, managemen dan kewirausahaan walaupun sumber daya alam yang dimiliki relative rendah akan dapat memiliki daya saing nasional dan tingkat kemakmuran yang lebih tinggi apabila dibandingkan dengan sumber daya alam yang berlimpah tapi memiliki sumber daya manusia yang relatif rendah kualitasnya. Dengan demikian fungsi dan peran sumber daya manusia sangat penting dalam perekonomian suatu Negara dalam meningkatkan produktivitas.

2.2.5    Sumber Daya Manusia dalam Menciptakan dan Mengembangkan IPTEK
IPTEK adalah segala sesuatu yang diketahui mengenai pengetahuan suatu bidang yang disusun secara sistematis yang digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu diberbagai bidang dengan menggunakan teknik atau metode dalam produksi barang dan jasa atau teknolog-teknologi yang ada.
Dengan demikian dalam tiap tingkat IPTEK terkandung tingkat produktivitas tiap masukan. Termasuk produktivitas kerj, yaitu volum atau kuantitas rata-rata barang atau jasa oleh tiap unit tenaga kerja yang digunakan.
Jika pengangguran menjadi masalah utama dalam suatu Negara, maka keseimbangan peningkatan pendapatan dan perluasan penggunaan tenaga kerja dapat dapai dengan penggunaan teknologi tepat guna sebanayak-banyaknya. Terkecuali dalam industri yang memang secara teknis tidak mungkin digunakan teknologi padat karya.
Sesuai dengan fungsi dan peranannya maka sumberdaya manusia juga harus mampu mengembangkan dan melakukan berbagai inovasi terhadap perkembangan iptek, sehingga dapat meningkatkan produktivitas perekonomian. Dengan meningkatnya produktivitas ekonomi tentu akan berpengaruh terhadap pendapatan (income) masyarakat.

            2.2.6    Mengorganisasikan Penggunaan Berbagai Faktor Produksi
Pengorganisasian merupakan cara manajamen merancang struktur formal untuk penggunaan yang paling efektif terhadap sumber daya keuangan, fisik, bahan baku, dan tenaga kerja organisasi.
Faktor produksi meliputi faktor produksi asli (alam dan tenaga kerja) dan faktor produksi turunan (modal, wirausaha, teknologi dan skill). Dari berbagai faktor produksi tersebut dapat dilakukan baik secara bersama-sama maupun secara berdiri sendiri. Dalam hal ini peningkatan produktivitas  manusia  merupakan sasaran strategis karena peningkatan produktivitas faktor-faktor lain sangat tergantung pada kemampuan tenaga manusia yang memanfaatkannya.

2.2.7    Sumber Daya Manusia sebagai Produsen
Produksi merupakan setiap perbuatan yang menjadikan barang dapat lebih sempurna (dapat menambah nilai atau manfaat suatu barang) untuk memenuhi kebutuhan manusia. Yang dimaksud dengan produsen adalah pihak atau pelaku yang melakukan produksi dalam menambah nilai guna suatu barang atau menciptakan barang baru, sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
Sumber Daya Manusia sebagai Produsen sangat berperan penting dalam kegiatan perekonomian karena produsenlah, pihak yang mengolah dan menyediakan barang-barang atau jasa yang dibutuhkan oleh para konsumen.

2.2.8    Sumber Daya Manusia sebagai Konsumen
            Konsumsi dalam pengertian umum berarti pemakaian barang-barang hasil produksi. Menurut istilah ekonomi, konsumsi merupakan kegiatan menggunakan, memakai atau menghabiskan barang dengan maksud memenuhi kebutuhan.           Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan jasa yang tersedia dalam masyarakat bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.
            Disamping sebagai pengguna barang atau jasa, konsumen juga dapat berperan sebagai penyedia faktor produksi (tanah,tenaga kerja dan modal), baik untuk produsen, pemerintah maupun masyarakat luar negeri.
Prilaku konsumen biasanya didasarkan pada selera dan tingkat pendapatan. Dalam kehidupan sehari-hari sering terjadi faktor selera sangat mempengaruhi konsumsi seseorang terhadap suatu barang. Di samping itu, SDM sebagai konsumen yang pandai mengatur keuangannya, akan mempertimbangkan cara mengkonsumsi barang.
            SDM sebagai konsumen juga berperan sebagai motivator bagi kegiatan perusahaan karena semakin banyak barang atau jasa yang digunakan konsumen, semakin tinggi motivasi produsen dalam memproduksi barang atau jasa tersebut. Sehingga dapa tmenciptakan efek berantai atau multiplier effect dalam terciptanya peningkatan pendapatan nasional (GNP) suatu negara.