Pengertian
Peran dan Fungsi Sumber Daya Manusia Dalam Ekonomi
Suatu peran dapat didefinisikan sebagai tingkah laku
khas yang mencirikan tiap-tiap orang didalam sebuah kelompok kerja atau konteks
sosial yang besar pengaruhnya pada suatu peristiwa. Sementara itu fungsi adalah
kegunaan suatu hal dalam pekerjaan yang dilakukan (jabatan) yang dilaksanakan.
Dengan demikian peran dan fungsi sangatlah berkaitan, sehingga setiap adanya
fungsi maka akan diikuti oleh peranan yang mempengaruhi fungsi tersebut.
Sumber daya manusia atau human resources mengandung dua pengertian. Pertama, sumber daya
manusia (SDM) mengandung pengertian usaha kerja atau jasa yang dapat diberikan
dalam proses produksi. Dalam hal ini SDM mencerminkan kualitas usaha yang diberikan oleh seseorang dalam waktu tertentu
untuk menghasilkan barang dan jasa. Pengertian kedua dari SDM menyangkut
manusia yang mampu bekerja untuk memberikan jasa atau usaha kerja tersebut.
Secara fisik, kemampuan bekerja diukur dengan usia. Dengan kata lain, orang
dalam usia kerja dianggap mampu bekerja. Kelompok penduduk dalam usia kerja
tersebut dinamakan tenagakerja atau manpower.
(Payaman J. simanjuntak, 1985:1)
Berbicara masalah sumber daya manusia, sebenarnya
dapat dilihat dari dua aspek yakni kuantitas dan kualitas. Kuantitas menyangkut
jumlah sumber daya manusia (penduduk) yang kurang penting kontribusinya dalam
pembangunan, dibandingkan dengan aspek kualitas. Bahkan kuantitas sumber daya
manusia tanpa disertai dengan kualitas yang baik akan menjadi beban pembangunan
suatu bangsa. Sedangkan kualitas menyangkut mutu sumber daya manusia tersebut,
yang menyangkut kemampuan, baik kemampuan fisik maupun kemampuan nonfisik
(kecerdasan dan mental).
Dari uraian singkat tersebut dapat dikemukakan bahwa
peran dan fungsi sumber daya manusia dapat dikelompokkan menjadi dua bagian,
yaitu secara mikro dan makro. Secara mikro sumber daya manusia berperan dalam
hal faktor produksi
(ketenagakerjaan). Sedangkan secara makro peran sumber daya manusia dalam hal
pembangunan dan kependudukan.
2.2
Peran dan Fungsi Sumber Daya
Manusia dalam Ekonomi
2.2.1 Sumber
Daya Manusia sebagai Tenaga Kerja
Tenaga
kerja (manpower) adalah penduduk dalam usia kerja (berusia 15-64 tahun) yang
memiliki kemampuan untuk mengeluarkan usaha tiap satuan waktu guna menghasilkan
barang atau jasa, baik untuk dirinya sendiri ataupun untuk oranglain. Tenaga
kerja atau manpower terdiri dari
angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Angkatan kerja atau Labor
force terdiri dari golongan yang berkerja dan golongan yang menganggur dan
mencari pekerjaan. Kelompok bukan angkatan kerja terdiri dari golongan yang
bersekolah, golongan yang mengurus rumah tangga dan golongan lain-lain atau
penerima pendapatan. Ketiga golongan dalam angkatan kerja sewaktu-waktu dapat
menawarkan jasanya untuk bekerja. Oleh sebab itu, kelompok ini sering juga
dinamakan sebagai potensial labor force.
Secara
umum penyediaan tenaga kerja dipengaruhi oleh salah satu faktor yaitu produktivitas.
Untuk definisi kerja Produktivitas adalah perbandingan antara hasil yang
dicapai (keluaran) dengan keseluruhan sumber daya (masukan) yang digunakan
persatuan waktu. Dalam produktivitas banyak orang yang bekerja keras akan
tetapi banyak juga orang yang bekerja dengan hanya sedikit usaha. Hasil yang
diperoleh dari dua cara kerja tersebut tentu akan berbeda. Produktivitas kerja
seseorang juga dipengaruhi oleh motivasi dari tiap-tiap individu, tingkat
pendidikan dan latihan yang sudah diterima serta kemampuan manajemen. Orang yang
berpendidikan dan latihan yang lebih tinggi pada dasarnya mempunyai
produktivitas kerja yang lebih tinggi juga.
Peningkatan
produktivitas dapat terwujud dalam empat bentuk:
1.
Jumlah produksi yang sama dapat
diperoleh dengan menggunakan sumber daya yang lebih sedikit.
2.
Jumlah produksi yang lebih besar dapat
dicapai dengan menggunakan sumber daya
yang kurang.
3.
Jumlah produksi yang lebih besar dapat
dicapai dengan menggunakan sumber daya yang sama.
4.
Jumlah produksi yang jauh lebih besar diperoleh dengan pertambahan sumber daya yang
relative lebih kecil.
Dalam
hal ini peningkatan produktivitas manusia merupakan sasaran strategis karena,
peningkatan produktivitas factor-faktor lain sangat tergantung pada kemampuan
tenaga manusia yang memanfaatkannya. Dengan pendekatan sistem, faktor yang
mempengaruhi produktivitas karyawan dapat digolongkan pada tiga kelompok,
yaitu:
a.
Yang menyangkut kualitas dan kemampuan
fisik karyawan
b.
Sarana pendukung
c.
Supra sarana
Tabel
2.2.1
BENTUK
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS
Uraian
|
Input
|
Output
|
IP
|
Keterangan
|
Mula-Mula
|
100
|
120
|
(1,2)
|
-
|
Bentuk
1
|
80
|
120
|
(1,5)
|
Input lebih
sedikit,output sama
|
Bentuk
2
|
90
|
135
|
(1,5)
|
Input lebih sedikit,
output lebih banyak
|
Bentuk
3
|
100
|
150
|
(1,5)
|
Input sama, output
lebih banyak
|
Bentuk
4
|
120
|
180
|
(1,5)
|
Input lebih banyak,
output jauh lebih banyak
|
Sumber : Payaman J. Simanjuntak, 1985 : 31
2.2.2 Sumber
Daya Manusia sebagai Tenaga Ahli
Sumber
daya manusia bersama-sama dengan teknologi dianggap sebagai keunggulan
kompetitif untuk menjadikan sumber daya manusia sebagai tenaga ahli dalam
mengejar ketertinggalan dari pembangunan ekonomi. Meskipun kemajuan teknologi
mempunyai peranan yang besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi dalam
pembuatan kebijakan pengembangan teknologi mesti mempertimbangkan antara lain
sumber daya yang dimiliki, masalah-masalah yang dihadapi, dan tujuan
pembangunan perekonomian itu sendiri. (Mulyadi S, 2003 : 205).
Pendidikan
dan pelatihan juga merupakan upaya untuk mengembangkan sumber daya manusia
terutama untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan kepribadian serta
keterampilan khusus seseorang atau kelompok orang. Pendidikan dan pelatihan
dapat dipandang sebagai salah satu bentuk investasi.
Dengan
adanya pendidikan, pelatihan, dan teknologi secara tidak langsung akan menambah
pengetahuan, akan tetapi juga meningkatkan keterampilan bekerja, dan
meningkatkan produktivitas kerja. Hubungan pendidikan dengan produktivitas
kerja dapat tercermin dalam tingkat penghasilan, pendidikan yang lebih tinggi
dan teknologi yang maju mengakibatkan tingkat produktivitas yang lebih tinggi.
Dan oleh sebab itu, memungkinkan tingkat penghasilan atau income yang lebih tinggi pula.
2.2.3 Sumber Daya Manusia sebagai Pimpinan
Perusahaan
Tuhan menempatkan pada penciptaan yang lebih
tinggi dari ciptaan-ciptaan lain-Nya, yaitu menempatkan manusia sebagai
khalifah atau pemimpin dimuka bumi.
Kepemimpinan adalah suatu proses dimana
orang-orang tertentu mempengaruhi tindakan, sikap dan nilai-nilai orang lain
dengan sukarela, antusias, dan dedikasi yang tinggi. Untuk menjadi Seorang
pimpinan perusahaan yang baik adalah seorang yang memiliki keahlian
interpersonal yang luar biasa yang akan digunakan untuk memperbaiki hubungan
yang retak dengan para karyawan didalam suatu organisasi. Pendekatan pimpinan
ini, memerlukan kesesuaian antara keahlian dan kualitas individu itu, dengan
kebutuhan-kebutuhan situasional organisasi.
2.2.4 Sumber Daya Manusia sebagai Tenaga Usahawan.
Tenaga usahawan adalah setiapa orang yang mampu
melakukan pekerjaan baik didalam maupun diluar hubungan kerja secara mandiri
guna menghasilkan jasa atau barang untuk memenuhi kebutuhann masyarakat.
Sebagai tenaga usahawan maka sumber daya manusia harus melibatkan dirinya dalam
proses produksi.
Suatu Negara yang memiliki sumber daya manusia
yang tinggi dalam kemampuan corporate organitation, managemen dan kewirausahaan
walaupun sumber daya alam yang dimiliki relative rendah akan dapat memiliki
daya saing nasional dan tingkat kemakmuran yang lebih tinggi apabila
dibandingkan dengan sumber daya alam yang berlimpah tapi memiliki sumber daya
manusia yang relatif rendah kualitasnya. Dengan demikian fungsi dan peran
sumber daya manusia sangat penting dalam perekonomian suatu Negara dalam
meningkatkan produktivitas.
2.2.5
Sumber
Daya Manusia dalam Menciptakan dan Mengembangkan IPTEK
IPTEK
adalah segala sesuatu yang diketahui mengenai pengetahuan suatu bidang yang
disusun secara sistematis yang digunakan untuk menerangkan gejala-gejala
tertentu diberbagai bidang dengan menggunakan teknik atau metode dalam produksi
barang dan jasa atau teknolog-teknologi yang ada.
Dengan
demikian dalam tiap tingkat IPTEK terkandung tingkat produktivitas tiap masukan.
Termasuk produktivitas kerj, yaitu volum atau kuantitas rata-rata barang atau
jasa oleh tiap unit tenaga kerja yang digunakan.
Jika
pengangguran menjadi masalah utama dalam suatu Negara, maka keseimbangan
peningkatan pendapatan dan perluasan penggunaan tenaga kerja dapat dapai dengan
penggunaan teknologi tepat guna sebanayak-banyaknya. Terkecuali dalam industri
yang memang secara teknis tidak mungkin digunakan teknologi padat karya.
Sesuai
dengan fungsi dan peranannya maka sumberdaya manusia juga harus mampu
mengembangkan dan melakukan berbagai inovasi terhadap perkembangan iptek,
sehingga dapat meningkatkan produktivitas perekonomian. Dengan meningkatnya
produktivitas ekonomi tentu akan berpengaruh terhadap pendapatan (income) masyarakat.
2.2.6 Mengorganisasikan Penggunaan Berbagai Faktor Produksi
Pengorganisasian
merupakan cara manajamen
merancang struktur formal untuk penggunaan yang paling efektif terhadap sumber
daya keuangan, fisik, bahan baku, dan tenaga kerja organisasi.
Faktor produksi meliputi
faktor produksi asli (alam dan tenaga kerja) dan faktor produksi turunan
(modal, wirausaha, teknologi dan skill). Dari berbagai faktor produksi tersebut
dapat dilakukan baik secara bersama-sama maupun secara berdiri sendiri. Dalam
hal ini peningkatan produktivitas
manusia merupakan sasaran strategis karena
peningkatan produktivitas faktor-faktor lain sangat tergantung pada kemampuan
tenaga manusia yang memanfaatkannya.
2.2.7 Sumber Daya Manusia sebagai Produsen
Produksi merupakan setiap perbuatan yang menjadikan barang dapat lebih
sempurna (dapat menambah nilai atau manfaat suatu barang) untuk memenuhi
kebutuhan manusia. Yang dimaksud dengan produsen adalah pihak atau pelaku yang
melakukan produksi dalam menambah nilai guna suatu barang atau menciptakan
barang baru, sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
Sumber Daya Manusia sebagai Produsen sangat berperan penting dalam kegiatan
perekonomian karena produsenlah, pihak yang mengolah dan menyediakan barang-barang
atau jasa yang dibutuhkan oleh para konsumen.
2.2.8 Sumber Daya Manusia sebagai Konsumen
Konsumsi dalam pengertian
umum berarti pemakaian barang-barang hasil produksi. Menurut istilah ekonomi,
konsumsi merupakan kegiatan menggunakan, memakai atau menghabiskan barang
dengan maksud memenuhi kebutuhan. Konsumen
adalah setiap orang pemakai barang dan jasa yang tersedia dalam masyarakat bagi
kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan
tidak untuk diperdagangkan.
Disamping sebagai pengguna
barang atau jasa, konsumen juga dapat berperan sebagai penyedia faktor produksi
(tanah,tenaga kerja dan modal), baik untuk produsen, pemerintah maupun
masyarakat luar negeri.
Prilaku konsumen biasanya didasarkan pada selera dan tingkat pendapatan.
Dalam kehidupan sehari-hari sering terjadi faktor selera sangat mempengaruhi
konsumsi seseorang terhadap suatu barang. Di samping itu, SDM sebagai konsumen
yang pandai mengatur keuangannya, akan mempertimbangkan cara mengkonsumsi
barang.
SDM sebagai konsumen juga
berperan sebagai motivator bagi kegiatan perusahaan karena semakin banyak
barang atau jasa yang digunakan konsumen, semakin tinggi motivasi produsen
dalam memproduksi barang atau jasa tersebut. Sehingga dapa tmenciptakan efek
berantai atau multiplier effect dalam
terciptanya peningkatan pendapatan nasional (GNP) suatu negara.
Izin copy materinya buat tugas ekonominya kak, terimakasih :)
ReplyDeleteizin copy ya kak untuk tugas. makasiih
ReplyDelete