Pendahuluan
Secara psikologis, bahwa dorongan
rasa ingin tahu manusia yang kuat, telah mendorong seseorang untuk mengetahui
dan mempelajari lebih jauh tentang keadaan prikehidupan yang berlaku di
luar lingkungan masyarakatnya atau negaranya sendiri. Dan dengan
mengetahui keadaan prikehidupan yang berlaku diluar lingkungan
masyarakatnya sendiri dan dapat mengetahui perikehidupan masyarakatlainnya itu
akan mengakibatkan terjadinya salain pengertian dan terjalinya kerja
sama dan saling tolong menolong untuk mencapai tujuan dan kemajuan
bersama. Untuk mengetahui keberadan di luar masyarakatnya atau bangsa lainnya
diperlukan apa yang sekarang dikenal dengan istilah studi komparative
atau studi perbandingan. Menurut pengetian dasarnya studi perbandingan
mempuyai arti menganalisa dua hal atau lebih untuk
mencari kesamaan-kesamaan dan perbedaan-perbedaannya. Sehingga dengan
demikian akan dapat memberikan pegertian dan
pemahaman terhadap berbagai macam sistem pendidikan yang
ada diberbagai negara dan kawasan dunia umumnya khususnya sistem
pendidikan Indonesia dan negara-negara maju dengan berbagai latar
belakang sejarahnya, secara komparatif.
Selain dari beberapa hal
tersebut dengan studi perbandingan sistem pendidikan yang ada, akan
mengakibatkan tumbuh dan berkembangnya kemampuan untuk
membandingkan berbagai sistem pendidikan dari berbagai
negara dan kawasan dunia tersebut. Kemudian selain yang
tersebut dengan studi perbandingan ini pula, seseorang akan lebih mudah
untuk menganalisa dan menyimpulkan sumber-sumber kekuatan dan
kelemahan dari sistem pendidikan yang berorentasi pada tujuan-tujuan
pendidikan Internasional dan Universal. Dari berbagai hal
tersebut kita sebagai penerus bangsa yang juga cinta akan
terciptanyasistem pendidikan yang dapat menumbuhkan sifat positif dan
terbukaterhadap berbagai usaha inovasi dan pembaharuan
pendidikan di Indonesia. Dalam rangka pengembangan pendidikan nasional. Dan
pembaharuan ini bisa saja dilakukan dengan cara adanya studi perbandingan
sistem pendidikan antara beberapa negara sehingga dapat
menegetahui kelemahan dan kelebihan dari masing-masing sistem yang permah
dilakukan dalam suatu negara tersebut.
1. Pengertian
perbandingan pendidikan
Perbandingan
pendidikan merupakan terjemahan dari istilah ” Comparative
Education”. Sementara ahli yang lain, mengalihkan istilah tersebut kedalam
bahasa Indonesia, dengan menggunakan istilah pendidikan perbandingan.
Namun pada dasarnya berbgai istilah yang digunakan
mempuyai pengertian yang sama, yaitu sebagai studi komparatif (studi
perbandingan) tentang pendidikan. Atau bisa juga di sebut dengan studi
tentang pendidikan yang menggunakan pendekatandan
metode perbandingan.
Menurut pengertian dasar
perbandingan pendidikan adalah berarti menganalisa dua hal atau
lebih untuk mencari kesamaan- kesamaan dan perbedaan-perbedaannya. Dengan
demikian maka studi perbandingan pendidikan ini adalah mengandung pegertian sebagai
usaha menaganalisa damn mempelajari secara mendalam dua hal atau
aspek dari sistem pendidikan, untuk mencari damn menemukan
kesamaan-kesamaan dan perbedaan-perbedaan yang ada dari kedua hal
tersebut.
Sedangkan menurut Carter V.
Good memberikan definisi pendidikan perbandingan adalah: lapangan studi
yang mempuyai tugas untuk mengadakan perbandingan teori dan praktek
pendidikan sebagai mana terdapat pada berbagai negara dengan
maksud untuk megadakan perluasan pemandangan dan
pengetahuan tentang pendidikan di luar negeri sendiri. Definisi ini menunjukan aspek operasioanal dari
pendidikan yang terdapat di suatu negara atau asyarakat. didalam
mempelajari sistem pendidikan suatu negara secara perbandingan, tidak
boleh tidak mesti memperhatikan deminsi waktu, mempelajari latar belakang atau
faktor yang lain
2. Tujuan
dari perbandingan pendidikan.
Tujuan dari perbandingan
pendidikan selain untuk mencari dan
menemukan kesamaan-kesamaan dan perbedaan-perbedaan antara kedua
sistem pendidikan itu, juga terdapat kandungan yang lebih jauh diantaranya
adalah;
1. Untuk
mengalisa sumber-sumber atau faktor-faktor yang
menyebabkan kelebihan dari masing-masing sistem tersebut.
2. Untuk menimbulkan sikap
saling pengertian dan terbuka satu sama lain.
3. Akan
terjalinya kerja sama satu sama lain untuk mengembangkan sistem
pendidikan masing-masing serta dapat saling membantu dalam memecahkan
masalah atau kendala yang di hadapi masing-masing bangsa yang
bersangkutan.
3. Pengertian
Sistem Pendidikan
Sistem adalah
merupakan jumlah keseluruhan dari bagian-bagian yang
saling bekerja sama untuk mencapai hasil yang di
harapkan berdasarkan atas kebutuhan yang telah di tentukan.
Setiapsistem pasti mempuyai tujuan , dan semua kegiatan yang dari
semua komponen diarahkan untuk mencapai tujuan tersebut.
Adapunpendidikan di Indonesia adalah merupakan proses pendidikandalam arti
sebuah sistem, yang di sebut degan sistem pendidikan. Secara
teoritis suatu sistem pendidikan, terdiri dari komponen-komponen atau
bagian- bagian yang menjadi inti dari proses
pendidikan. Bagian-bagian tersebut adalah terdiri dari:
a Tujuan
atau cita-cita pendidikan, yang berfungsi untukmemberikan arah terhadap semua
kegiatan dalam semua proses pendidikan.
b Peserta
didik, yang berfungsi sebagai obyek yang sekali gus sebagai subyek
pendidikan.
c Pendidik yang
berfungsi sebagai pembimbing, pengarah untuk menumbuhkan aktifitas peserta
didik.
d Alat
pendidikan maksudnya dalah segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan, yang berfungsi untuk
mempermudah atau mempercepat tercapainya tujuan pendidikan.
e Lingkungan,
yang berfungsi sebagai wadah atau lapanganterlaksanaanya proses
pendidikan karena tanpa adanya lingkungan , pendidikan tak dapat
berlangsung.
B. Sistem
Pendidikan Jepang
Sistem
pendidikan di Jepang dibangun atas empat tingkat, yaitu: pusat, perfektual
(antara Provinsi dan Kabupaten), municipal (antara Kabupaten dan Kecamatan),
dan sekolah. Sistem administrasi tersebut menerapkan kombinasi antara
sentralisasi, desentralisasi, Manajemen Berbasis Sekolah (School Based
Management), dan partisipasi masyarakat. Di samping itu, terdapat
asosiasi-asosiasi kepala sekolah, guru, murid, dan orang tua yang mendukung
pengembangan sekolah. Dalam sistem tersebut terdapat peran dan hubungan antara
pemerintah pusat, pemerintah daerah, seklah, asosiasi-asosiasi tersebut, dan
masyarakat yang saling mengisi sehingga tercipta sinergi yang memungkinkan
sistem tersebut menjadi relatif efisien dan efektif. Hal ini merupakan faktor
utama pencapaian mutu pendidikan di Jepang yang relatif tinggi.
Adapun
sistem pendidikan umum di Jepang ditetapkan lebih dari satu abad yang lalu dan
keberadaannya berlangsung lebih lama dari pada kebanyakan negara. Sistem
pendidikan Jepang pada dasarnya adalah Sekolah Dasar (SD) 6 (enam) tahun,
Sekolah Menengah Pertama (SMP) 3 (tiga) tahun, Sekolah Menengah Atas (SMA) 3
(tiga) tahun, Universitas 4 (empat) tahun, dan Lembaga Pendidikan Tinggi 2
(dua) tahun. Wajib belajar adalah dari SD sampai SMP. Untuk masuk SMA dan
Universitas pada dasarnya harus mengikuti ujian masuk. Selain sekolah tersebut,
ada sekolah kejuruan atau sekolah khusus yang menampung lulusan SD atau SMP.
Sekolah ini mengajarkan keterampilan khusus. Di samping beberapa jenjang pendidikan tersebut, di Jepang juga terdapat
program pendidikan prasekolah, baik dalam bentuk Taman Kanak-Kanak (TK) maupun
Play Group (PG).
Jika
dilihat dari pengelola sekolah, dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu
Sekolah Negeri adalah sekolah yang dikelola pemerintah, Sekolah provinsi adalah
sekolah yang dikelola pemerintah daerah, Sekolah Swasta adalah sekolah yang
dikelola badan hukum. Sedangkan apabila dilihat dari tahun ajarannya, seklah
dimulai bulan April dan berakhir pada bulan Maret tahun berikutnya.
Pendidikan Prasekolah
Pendidikan prasekolah dibedakan
menjadi dua bentuk, yaitu Kelompok Bermain (KB) atau Play Group (PG) dan Taman
Kanak-Kanak (TK).
Play
Group (PG) adalah merupakan fasilitas yang disediakan bagi para orang tua yang
bekerja sehingga tidak dapat mengasuh anaknya di siang hari. Pendaftaran murid
baru dimulai setiap awal Januari. Permohoman untuk masuk ke PG ini dilakukan di
kantor pemerintahan setempat karena terbatasnya jumlah tempat untuk masuk ke
kelompok bermain ini.
Abd. Rahman Assegaf memaparkan bahwa TK di Jepang menerima murid
berusia 3 sampai 5 tahun untuk lama pendidikan 1 sampai 3 tahun. Anak berusia 3
tahun diterima dan mengikuti pendidikan selama 3 tahun, sedangkan anak berusia
4 tahun mengikuti pendidikan selama 2 tahun dan bagi pendaftar berusia 5 tahun
hanya menempuh pendidikan prasekolah selama 1 tahun.
Lebih dari 50% TK di Jepang dikelola oleh swasta, sisanya oleh pemerintah kota
dan hanya sebagian kecil yang merupakan TK Negeri. Meski demikian, semua TK
adalah pendidikan prasekolah di bawah naungan Departemen Ilmu Pengetahuan
Pendidikan dan Kebudayaan yang dikelola berdasarkan hukum pendidikan.
TK
atau yang disebut youchien bertujuan untuk mengasuh anak-anak usia dini dan
memberikan lingkungan yang layak bagi perkembangan jiwa anak. Untuk mencapai
tujuan tersebut, ada beberapa cara yang dilakukan, antara lain: (1) Merancang
pendidikan yang mengembangkan fungsi tubuh dan jiwa secara harmoni melalui
pembiasaan pola hidup yang sehat, aman, dan menyenangkan; (2) Menumbuhkan
semangat kemandirian, kehidupan berkelompok yang penuh kegembiraan dan
kerjasama; (3) Mengenalkan kehidupan sosial dan membina kemampuan
bersosialisasi; (4) Mengarahkan penggunaan bahasa dengan benar serta
menumbuhkan minat berkomunikasi dengan sesama; (5) Mengarahkan minat untuk
berkreasi melalui pembelajaran musik, permainan, menggambar dan lain-lain.
Pendidikan Wajib
Wajib sekolah berlaku bagi anak
usia 6 sampai 15 tahun, tetapi kebanyakan anak bersekolah lebih lama dari yang
diwajibkan. Tiap anak bersekolah di SD pada usia 6 tahun hingga 12
tahun, lalu SMP hingga usia 15 tahun. Pendidikan wajib ini bersifat cuma-cuma
bagi semua anak, khususnya biaya sekolah dan buku. Untuk alat-alat pelajaran,
kegiatan di luar sekolah, piknik dan makan siang di sekolah perlu membayar
sendiri. namun bagi anak-anak dari keluarga yang tidak mampu mendapat bantuan
khusus dari pemerintah pusat dan daerah. Di samping itu ada juga bantuan untuk
kebutuhan belajar, perawatan kesehatan, dan lain-lain. Seorang anak yang telah
tamat SD diwajibkan meneruskan pendidikannya ke jenjang SMP. Dengan demikian,
sekolah wajib ditempuh selama 9 tahun; 6 tahun di SD dan 3 tahun di SMP.
Hampir
semua siswa di Jepang belajar bahasa Inggris sejak tahun pertama SMP, dan
kebanyakan mempelajarinya paling tidak selama 6 tahun. Mata pelajaran wajib di
SMP adalah bahasa Jepang, ilmu-ilmu sosial, matematika, sains, musik, seni
rupa, pendidikan jasmani, dan pendidikan kesejahteraan keluarga. Berbagai mata
pelajaran tersebut diberikan pada waktu yang berlainan setiap hari selama
seminggu sehingga jarang ada jadwal pelajaran yang sama pada hari yang berbeda.
Pendidikan Menengah Atas
Ada tiga jenis SMA, yaitu: full time, part time (terutama
malam hari), dan tertulis. Sekolah menengah yang full time berlangsung
selama 3 tahun, sedangkan kedua jenis sekolah lainnya menghasilkan diploma yang
setara. Bagian terbesar siswa mendapat pendidikan menengah atas di SMA full
time. Jurusan di SMA dapat dikategorikan ke dalam beberapa jenis berdasarkan
pola kurikulum, yaitu jurusan umum (akademis), pertanian, teknik, perdagangan,
perikanan, home economic, dan perawatan. Untuk masuk ke salah satu jenis
sekolah tersebut, siswa harus mengikuti ujian masuk dan membawa surat referensi
dari SMP tempat ia lulus sebelumnya.
Hampir
semua SMP dan SMA serta Universitas swasta menentukan penerimaan siswa melalui
ujian masuk, dan setiap sekolah menyelenggakan ujian masuk sendiri. Siswa yang
ingin masuk sekolah yang bersangkutan harus mengikuti ujian. Karena ujian masuk
sangat sulit, siswa kerap mengikuti les tambahan (bimbingan belajar) di juku
atau yobiko pada akhir pekan atau pada sore/malam hari biasa, selain
pelajaran sekolahnya.
Pendidikan Tinggi
Ada tiga jenis lembaga pendidikan tinggi, yaitu:
universitas, junior college (akademi), dan technical college (akademi
teknik). Di universitas terdapat pendidikan sarjana (S-) dan pascasarjana (S-2
dan S-3). Pendidikan S-1 berlangsung selama 4 tahun, menghasilkan sarjana
bergelar Bachelor’s degree, kecuali di fakultas kedokteran dan
kedokteran gigi yang berlangsung selama 6 tahun. Pendidikan pascasarjana dibagi
dalam dua kategori, yakni Master’s degree
(S-2) ditempuh selama 2 tahun sesudah tamat S-1dan Doctor’s
degree (S-3) ditempuh selama 5 tahun.
Junior
college memberikan pendidikan selama dua atau tiga tahun bagi para lulusan
SMA. Kredit yang diperlukan di junior college dapat dihitung sebagai
bagian dari kredit untuk memperoleh gelar Bachelor’s degree (S-1).
Lulusan sekolah menengah (setingkat SMP) dapat masuk ke technical college (akademi
teknik). Pendidikan di lembaga ini berlangsung selama 5 tahun (full time)
untuk mencetak tenaga teknisi. Universitas dan junior college memilih
mahasiswanya berdasarkan hasil ujian masuk serta hasil prestasi belajar dari
SMA. Untuk sekolah negeri dan umum daerah, sejak tahun 1979 diberlakukan “tes
gabungan kecakapan” yang seragam, sebagai tahap pertama dari sistem ujian
masuk. Tahap kedua berupa ujian masuk universitas yang bersangkutan sebagai
seleksi final.
Pendidikan
tinggi di Jepang berada di bawah pengelolaan tiga lembaga, yaitu pemerintah
pusat, pemerintah daerah, dan pihak swasta. Ada lima jenis pendidikan tinggi
yang bisa dipilih mahasiswa asing di negara Jepang ini, yaitu: program sarjana,
pascasarjana, diploma (non gelar), akademi, dan sekolah kejuruan. Program
sarjana menerima tiga macam mahasiswa, yaitu: mahasiswa reguler, mahasiswa
pendengar, dan mahasiswa pengumpul kredit. Mahasiswa reguler adalah mereka yang
belajar selama 4 tahun, kecuali jurusan kedokteran yang harus menempuh 6 tahun.
Mahasiswa pendengar adalah mahasiswa yang diijinkan mengambil mata kuliah
tertentu dengan syarat dan jumlah kredit yang berbeda di setiap universitas
tetapi kredit itu tidak diakui. Adapun mahasiswa pengumpul kredit hampir sama
dengan mahasiswa pendengar, tetapi kreditnya diakui.
Sedangkan
program pascasarjana terdiri atas program Master, Doktor, Mahasiswa Peneliti, Mahasiswa Pendengar, dan
Pengumpul Kredit. Mahasiswa Peneliti adalah mahasiswa yang diijinkan melakukan
penelitian dalam bidang tertentu selama 1 semester atau 1 tahun tanpa tujuan
mendapatkan gelar. Program ketiga adalah diploma, yang lama pendidikannya 2
tahun. Enam puluh persen dari program ini diperuntukkan bagi pelajar perempuan
dan mengajarkan bidang-bidang seperti kesejahteraan keluarga, sastra, bahasa,
kependidikan, kesehatan, dan kesejahteraan. Akademi atau special training
academy adalah lembaga pendidikan tinggi yang mengajarkan bidang-bidang
khusus, sepertiketerampilan yang diperlukan dalam pekerjaan atau kebidupan sehari-hari
dengan lama pendidikan antara 1 sampai 3 tahun. Adapun sekolah kejuruan adalah
program khusus untuk lulusan SMP dengan lama pendidikan 5 tahun dan bertujuan
membina teknisi yang mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Dengan demikian, sistem pendidikan di Jepang dapat
digambarkan dalam bagan berikut:
SISTEM
PENDIDIKAN DI JEPANG
Usia
28
|
Pendidikan Tinggi
|
Doctor’s
Degree (S-3)
|
|||
27
|
|||||
26
|
|||||
25
|
Fakultas Kedokteran Gigi/ Kedokteran Hewan
|
||||
24
|
Master’s
Degree (S-2)
|
||||
23
|
|||||
22
|
Pendidikan Sarjana
(S-1)
|
Junior College
(S-1)
|
|||
21
|
|||||
20
|
Technical
college
|
||||
19
|
|||||
18
|
Pendidikan
Menengah
Atas
|
Sekolah Menengah Atas
(SMA)
|
|||
17
|
|||||
16
|
|||||
15
|
Pendidikan
Wajib
|
Sekolah Menengah Pertama
(SMP)
|
|||
14
|
|||||
13
|
|||||
12
|
Sekolah Dasar
(SD)
|
||||
11
|
|||||
10
|
|||||
9
|
|||||
8
|
|||||
7
|
|||||
6
|
|||||
5
|
Pra Sekolah
|
Taman Kanak-Kanak
(TK) dan Play Group (PG)
|
|||
4
|
|||||
3
|
C. Sistem
Pendidikan di Inggris
Inggris dikenal dengan
standar pendidikannya yang tinggi, sistem pendidikan Inggris telah banyak mempengaruhi
banyak negara dan adalah rumah untuk beberapa universitas terkenal.
Sekolah Dasar
Pendidikan wajib di
Inggris dimulai dari usia 5 tahun dengan sekolah dasar. Siswa naik dari kelas 1
sampai 6 tanpa ujian, meskipun kemampuan mereka diuji di usia 7 tahun.
Penekanan ada pada belajar secara praktikal dibandingkan menghafal. Siswa
belajar mata pelajaran inti seperti Inggris, matematika dan sains, juga
pelajaran dasar seperti sejarah, geografi, musik, seni dan olahraga.
Sekolah Menengah Atas
Siswa memulai sekolah
menengah pada usia 11 tahun, dimana menjadi kewajiban untuk lima tahun
berikutnya. Di setiap jenjangnya, siswa memperdalam pengetahuan mereka pada
mata pelajaran inti dan ditambah setidaknya 1 bahasa asing. Di tahun ke-4,
mereka mulai bersiap untuk mengikuti ujian-ujian yang disebut General
Certificate of Secondary Education atau GCSE. Siswa akan diuji di 9 atau 10
topik GCSE yang mereka pilih.
A-Levels di Sekolah
Menengah Atas
Setelah menyelesaikan
ujian GCSE, siswa sekolah menengah dapat meninggalkan sekolah untuk bekerja,
mengikuti program training di sekolah kejuruan atau teknik, atau melanjutkan
2 tahun lagi untuk menyiapkan diri bagi
ujian masuk universitas, yang dikenal dengan "A-Levels." Secara umum,
siswa yang ingin masuk ke universitas akan belajar 3-4 subyek untuk ujian
A-Levels. Ini kerap dilakukan di sekolah yang dinamakan Sixth Form Colleges.
Makin tinggi nilai ujian A-Levels, makin baik peluang siswa untuk masuk ke
universitas pilihannya.
Program Sarjana
Ditingkat sarjana, siswa
di Inggris dapat memilih jurusan "art" dan "sciences".
Program biasanya berlangsung selama tiga tahun dimana selama itu siswa
menyelesaikan pelajaran dan tutorial di bidang masing-masing. Siswa yang akan
lulus biasanya harus mengikuti ujian akhir. Syarat penerimaan bagi siswa
internasional termasuk kefasihan bahasa Inggris (min IELTS 6.0), tambahan 1
tahun sekolah menengah, dikenal dengan University Foundation Year atau nilai
A-Level.
Pasca Sarjana atau PhD
Pelajaran universitas
dapat diteruskan ke tingkat pasca sarjana. Gelas pasca sarjana tradisional
biasanya dibidang "Arts" (MA) atau "Sciences" (MSc). Gelar
pasca sarjana yang makin populer adalah Masters in Business Administraion
(MBA). Program Master berlangsung selama satu sampai dua tahun dan mengharuskan
ujian dan tesis untuk syarat kelulusan. Bagi program tertentu, pengalaman
dibidang riset dan bekerja dibutuhkan untuk mengikuti program doktoral, atau
PhD, yang dapat berlangsung selama empat atau lima tahun di sekolah dan riset
serta disertasi.
D. Sistem
Pendidikan di Amerika Serikat
Sistem pemerintahan di AS hampir mirip dengan di
Indonesia. Terdiri dari 3 lapis pemerintahan yaitu pusat disebut Federal atau Sentral
Goverment, pemerintah provinsi atau negara bagian yang disebut State
goverment dan yang ketiga pemerintah kota atau kabupaten yang
disebut Local Goverment. Ada 51 negara bagian atau state di AS, dan
ada sekitar 10 sampe 30 kota/kabupaten atau disini disebut Town / City disetiap
negara bagian.
Ternyata sudah menjadi kultur budaya yang sangat
mengakar dalam sejarah AS bahwa pendidikan menjadi tugas bagi keluarga dan
masyarakat. oleh karena itu masyarakat tidak mau kalau pendidikan diatur oleh
pemerintah pusat, bahkan oleh pemerintah negara bagian, bahkan oleh pemerintah
lokal sekalipun. Masyarakat merasa memiliki hak yang sangat kuat untuk
menentukan sistem pendidikan seperti apa yang paling tepat untuk masyarakat
mereka. Mereka menganggap tantangan yang dihadapi oleh setiap komunitas
tidaklah sama, jadi sistem pendidikan juga tidak boleh atau tidak perlu
disamakan antara satu kota dengan kota lain, antara satu state dengan state
lain.
Sistem pemerintahan di tiap lapis juga hampir mirip
dengan di Indonesia. Ada lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif. Lembaga
legislatif ditingkat pusat menggunakan sistembikameral atau sistem
dua kamar, sama dengan di Indonesia ada DPR dan DPD, jumlah DPR plus DPD sama
dengan MPR, disini MPR disebut Congress beranggota sebanyak
535 orang yang terdiri dari House (semacam DPR-RI) beranggota
435 orang dan Senate (semacam DPD)beranggota sebanyak 100
orang. Ditingkat state atau negara bagian atau provinci juga terdiri dari Representative
(=House) dan Senate. Sedangkan ditingkat lokal hanya adarepresentative.
Ditingkat lokal disetiap 200 orang penduduk ada 1 orang representatif, jadi
contohnya ditempat kami tinggal di kota Amherst penduduknya ada 22.000 orang,
maka wakil rakyatnya (representatif) ada 110 orang. Wakil rakyat ini kemudian
memilih perwakilan mereka lagi atau bisa juga disebut tim formatur atau disini
disebut selectman atau Selectboard sebanyak kurang
lebih 5 orang yang mempunyai tugas memilih walikota (Mayor) atau Bupati
(Town manager). Tidak terkait dengan itu, masyarakat juga memilih
melalui pemilu lokal yang disebut wakil-wakil mereka yang akan mengurus urusan
pendidikan, yaitu yang disebut school commitee atau komite
sekolah. Bedanya dengan di Indonesia komite sekolah adanya ditiap sekolah, tapi
di AS komite sekolah adanya ditingkat kota/kab. Jadi mungkin mirip dengan Dewan
Pendidikan di Indonesia, hanya bedanya komite sekolah di AS dipilih langsung
oleh rakyat.
Komite sekolah ini berjumlah berkisar 5-7 orang
tergantung jumlah penduduk, dan mereka akan memilih yang disebut Super
Intendants sebanyak 1 orang. Maka untuk urusan pendidikan komite
sekolah berfungsi sebagai legislatifnya dan super intendant sebagai
eksekutifnya atau kepala dinasnya. Jadi semacam ada 2 pemerintahan ditingkat
lokal, yaitu pemerintahan yang mengurus pendidikan, dan pemerintahan yang
mengurus selain pendidikan. Eksekutif yang mengurus pendidikan disebut super
intendant dan eksekutif yang mengurus selain pendidikan disebut mayor atau town
manager. Pendapatan pemerintah lokal berasal dari pajak property yang dipungut
dari masyarakat, uang ini dipegang oleh mayor/town manager dan 60% dari uang
ini diserahkan kepada Super Intendant. Ketika kami sempat bertemu dengan
seorang mantan walikota Amherst, beliau menyatakan pusing dengan komite
sekolah, karena uang saya sebagian besar dipakai buat mengurus pendidikan.
Amerika Serikat terdiri dari berbagai orang dari
negara-negar lain didunia. makanya AS sering disebut sebagai Negri Imigran.
Meskipun imigran tapi mereka diperlakukan sama. Demokrasi dan hak setiap
individu dijunjung tinggi. Keberhasilan letaknya pada individu masing2 bukan
pada sistemnya. Ketika di Newyork saya melihat banyak gelandangan berkeliaran
dikota yang sangat padat, lebih padat dari jakarta. Lebih padat dari pusat
pertokoan di kota Sukabumi. Dan orang miskin juga banyak, tetapi itu bukan
lantaran mereka tidak diperhatikan pemerintah, tetapi karena mereka sendiri
yang mau seperti itu, dan sebagiannya lagi karena sudah dirusak oleh obat-obat
bius. Ternyata etnik yang tergolong kaya di AS adalah etnik kulit putih asli AS
dan orang Asia, dan yang miskin kebanyakan orang kulit hitam, suku African
American dan orang Hispanik (Amerika Latin). Kalo dari sisi agama, yang kaya
adalah orang Yahudi dan Muslim. Ada sekitar 10% dari seluruh penduduk AS yang
paling kaya. penghasilan pemerintah pusat atau federal adalah dari pajak
penghasilan atau PPH (kalo tadi pemerintah lokal penghasilannya dari pajak
proverty atau PBB). Dari keseluruhan pendapatan banyak 70%nya berasal dari 10%
orang paling kaya di AS.
Tugas dari Komite Sekolah adalah : mengurus anggaran
pendidikan, mengangkat Super Intendant (SI), membuat kebijakan pendidikan
termasuk kurikulum, dan melaporkan ke publik (masayarakat). Tugas SI adalah :
Mengangkat Principals atau Kepala Sekolah, mengangkat staf dan
direktur-direktur pendidkan (subdin-subdin), melaksanakan pengelolaan
pendidikan, dan melaporkan ke komite sekolah. Tugas dari Principals adalah
: Sebagai manager di sekolah, mengangkat guru-guru, melaksanakan kurikulum dan
melaporkan ke SI. Tugas guru adalah membuat draft kurikulum, menentukan buku
(tapi tidak boleh menjual), mengajar, melaporkan ke principals.
Keuangan untuk pendidikan yang diberikan ke SI melalui
komite sekolah berasal dari 60% kekayaan pemerintah lokal, 40% kekayaan
pemerintah state dan 10% kekayaan pemerintah pusat. Tetapi ketika pemerintah
state dan pusat memberikan kekayaannya ke komite sekolah, maka komite sekolah
wajib menerima kebijakan-kebijakan pendidikan pemerintah pusat dan state yang
terkait dengan jumlah uang yang diberikannya itu.
Di Indonesia kita mengenal wajib belajar SD
dan SMP. Di Amerika kesempatan memperoleh pendidikan bagi seluruh warga sudah
lama diberlakukan. wajib belajar di AS mulai dari SD sampai SMA. Tapi
pemerintah menggratiskan biaya sekolah sejak TK sampai SMA untuk
sekolah-sekolah negri. Untuk sekolah swasta, pemerintahan dipusat sampai lokal
tidak memberikan anggaran apapun, dan sebaliknya sekolah itupun tidak
diwajibkan mengikuti seluruh kebijakan pemerintah dibidang pendidikan.
Pada tahun 2001 pemerintah pusat melakukan Reformasi
di bidang pendidikan dengan meluncurkan kebijakan NCLB atau No Child
Left Behind atau Tak ada satupun anak yang tertinggal
dibelakang. Kebijakan ini terkait dengan mutu atau kualitas anak
didik. Negara bagian Massachusetts yang selalu terbaik dalam pendidikan telah
lebih dulu mengawali kebijakan ini pada tahun 1993. Kebijakan NCLB ini antara
lain dilakukan dalam bentuk penciptaan standar-standar mutu hasil didik dan
pelaksanaan Ujian Nasional. Pemerintah pusat memerintahkan pemerintah negara
bagian untuk membuat standar pendidikan, membuat kurikulum, membuat soal Ujian
nasional dan menyelenggarakan Ujian nasional. materi yang diujikan samapai saat
ini baru Matematik dan Bahasa Inggris, tapi tahun depan akan ditambah Sejarah
AS dan IPA.
Intervensi pemerintah pusat dalam pendidikan dilakukan
karena melihat kualitas pendidikan anak-anak SMA sangat menurun. Angka Drop Out
(tidak meneruskan sekolah) sebesar rata-rata 50%, dari 50% yang ikut Ujian
nasional lulus 90%, dari yang lulus ini sebagian meneruskan kuliah dan sebagian
lagi bekerja. Sebelum masuk perguruan tinggi atau bekerja mereka juga di tes,
dan hanya 50% dari yang ikut tes lulus masuk perguruan tinggi atau bekerja.
akibatnya banyak pengangguran atau bekerja ditempat yang dibayar murah, dan
akibatnya angka kemiskinan makin meningkat, seterusnya pembayar pajak semakin
sedikit dan pendapan negara semakin berkurang.
Bagan Sistem Pendidikan
di Amerika Serikat
No comments:
Post a Comment